• Post author:
  • Post category:Berita
You are currently viewing Dekan FIKP UMRAH Wakili Indonesia di International Experts Meeting on Microplastics di Tokyo

Tokyo –  Visi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji (FIKP-UMRAH) sebagai Pusat Kecemerlangan (Center of Excellence) Riset Kelautan dan Perikanan di regional Asia Pasifik bukanlah sekedar angan-angan belaka.

Tidak tanggung-tanggung, kali ini, Kementrian Lingkungan Hidup Jepang mengundang Dekan FIKP UMRAH, Dr. Agung Dhamar Syakti sebagai expert dari Indonesia dalam kegiatan International Experts Meeting on Microplastics di Tokyo, Kamis (7/3/2019) hingga Jumat(8/3/2019)

Kegiatan ini merupakan upaya mereka menerbitkan Pedoman Teknis Monitoring Mikroplastik di Permukaan Laut yang sudah di-harmonisasikan dengan beberapa pedoman Teknis lain yang dikeluarkan oleh Group of Expert on the Scientific Aspect of Marine Environmental Protection (GESAMP) ataupun dari Intergovernmental Oceanographic Commission Sub-Commission for the Western Pacific (IOC-WESTPAC).

Sebelumnya Dr. Syakti, panggilan akrabnya juga terlibat didalam pembuatan beberapa Pedoman Teknis Monitoring Mikroplastik baik itu di Air dan Sedimen.

Dalam kegiatan di Tokyo, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang juga mengundang para ahli mikroplastik Jepang dari berbagai perguruan tinggi seperti University of Tokyo, University of Kyushu, Tokyo University of Agriculture and Technology, Tokyo University of Marine Science and Technology serta para ahli dari berbagai negara lain seperti dari Chulalongkorn University (Thailand), East China Normal University (China), University of Cadiz (Spanyol), Pacific Institute of Geography (Rusia), Norwegian Institute for Water Research, Oslo (NIVA) dan tentunya UMRAH dari Indonesia.

Dalam kapasitasnya sebagai Dekan FIKP UMRAH, Dr. Syakti juga terus mempromosikan Kepulauan Riau sebagai lokus riset yang dapat dijadikan lahan pengembangan riset dan keilmuan di bidang Kelautan, Perikanan dan Kemaritiman.

Beberapa hasil lobby yang harus ditindaklanjuti adalah adanya peluang beasiswa bagi para dosen di UMRAH, calon mahasiswa program S3 pada East China Normal University (China), tentunya dalam bidang terkait dengan kimia dan biologi kelautan.

Dr. Syakti banyak memberi masukan dari perspektif kimia analitik dan juga mempromosikan alat sampling CetoRhiNet hasil invensinya yang didesain khusus untuk melakukan pengambilan sampel mikroplastik secara simultan yang saat ini sedang dalam proses validasi Paten.

Hasil guidelines dari Expert Meeting ini direncanakan terbit pada bulan Mei 2019 dan akan digunakan oleh peneliti-peneliti Jepang serta peneliti dari negara-negara sahabat Jepang yang memiliki kerjasama riset mikroplastik. Jepang juga merencanakan tahun 2020 akan melakukan ekspedisi dan kerjasama dengan peneliti-peneliti Indonesia dalam kajian mikroplastik.

Saat dihubungi via whatsapp ketika akan kembali ke Indonesia, Dr. Syakti mengatakan bahwa beberapa agenda Internasional FIKP UMRAH tahun ini sudah didepan mata.

“Minggu lalu kita dikunjungi oleh kolega dari The First Institute Oceanography, China dan University Malaysia Terengganu untuk persiapan workshop pelatihan monitoring Marine Endangered Species seperti Dugong, Pesut dan Penyu di UMRAH bulan Juni mendatang” ujarnya.

Kemudian pada April mendatang, Dr.Syakti juga akan menghadiri meeting IOC WESTPAC di Manila guna membahas mengenai training dan juga upaya UMRAH di Kepulauan Riau untuk menjadi venue tuan rumah dalam event akbar di 2020 yang akan melibatkan 500-700 ilmuwan dunia.

Editor : Adi Pranadipa