You are currently viewing Seminar Nasional Perikanan Tangkap ke-IX

Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (06/10/22). Insan perikanan tangkap Indonesia yang tergabung dalam Forum Kemitraan Konsorsium Perikanan Tangkap (FK2PT) mendukung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk menerapkan pengelolaan perikanan tangkap yang semakin ramah lingkungan dan terukur.

“Penangkapan ikan ramah lingkungan dan terukur  perlu didukung semua pemangku kepentingan untuk mengatasi isu kesehatan laut dan ketahanan pangan,” ungkap Ketua FK2PT Agus Suherman dalam Seminar Nasional Perikanan Tangkap IX pada Kamis (6/09) di Tanjung Pinang Kepulauan Riau.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang bertindak sebagai pembicara kunci dalam meminar nasional yang diselenggarakan atas kerja sama FK2PT dan FIKP Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menyampaikan KKP telah menyiapkan roadmap Ekonomi Biru melalui 5 program utama, salah satunya program penangkapan ikan terukur.

“Prinsip utama penangkapan ikan terukur adalah adanya perlindungan maksimal kepada nelayan kecil”, ungkap anggota Kabinet yang kerap disapa Menteri Trenggono ini.

Ini sejalan dengan konsep pentahelix yang diyakini oleh seluruh pemangku kepentingan akan mengembangkan dan menjaga keberlanjutan sumberdaya perikanan.

Selain itu, kebijakan ini juga berpihak pada pengembangan ekonomi lokal yang merata di seluruh zona sebagai satu kesatuan pengembangan ekonomi dan pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan,” tambahnya.

kebijakan yang disusun dengan basis data riset dan informasi big data dari pemerintah serta industri yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Untuk itu, dirinya sangat mengapresiasi FIKP UMRAH dan FK2PT atas inisiatifnya untuk melaksanakan kegiatan yang penting ini.

“Saya selalu antusias dan berbahagia setiap hadir dalam pertemuan para pemangku kepentingan, terlebih forum para akademisi yang menjadi bagian teramat penting dalam pembangunan kelautan dan perikanan di tanah air” pungkas Menteri Trenggono.

Sementara itu, Ketua Panitia Seminar Wahyu Muzammil, S.Pi., M.Si Dosen FIKP UMRAH menjelaskan seminar mengusung tema “IPTEKS dan Sumber Daya Manusia untuk Transformasi Perikanan yang Unggul: Inovasi dan Agilitas Perikanan Ramah Lingkungan untuk Akselerasi Perikanan yang Terukur”.

Ia menambahkan seminar diselenggarakan secara hybrid dengan menampilkan makalah dari para akademisi dari perguruan tinggi seluruh Indonesia dan juga beberapa praktisi di bidang perikanan tangkap. “Jumlah pemakalah dalam seminar nasional ini di luar perkiraan panitia, 101 makalah sudah terseleksi, 51 disajikan secara daring dan 49 lainnya secara luring. Antusiasmenya sangat luar biasa. Untuk itu kami sampaikan apresiasi yang luar biasa,” tuturnya.