Tanjungpinang (RM) – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji menjalin kerja sama dengan Fakulas Sains dan Teknologi Univeritas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Kerja sama ini ditandai dengan penandatangan MOA oleh Dekan FIKP UMRAH, Dr. Agung Dhamar Syakti, S.Pi., DEA dengan Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Agus Salim, Selasa,(25/10/2016) di Hotel Comfort Tanjungpinang.
Kegiatan ini turut diikuti oleh beberapa dosen FIKP, ketua jurusan Teknik Informatika UMRAH dan beberapa dosennya, serta mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan dan Fakultas Teknik.
Selain penandatanganan MOA, juga diadakan Public Lectures yang mengangkat dua tajuk yang sangat ramai dibicarakan dan dikembangkan di dunia Teknologi saat ini yaitu, ICT Convergence on Maritime and Human Being, dengan pembicaranya yaitu Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah. Tema kedua yaitu Nano Technology and Big Data, dengan pembica seorang pakar yang telah melahirkan 37 artikel jurnal mengenai Nano Technology, Abbas Ibrahim Maroof, Ph.D, konsultan United Nation Development Programme (UNDP). Sedangkan bertindak sebagai untuk moderator, yaitu Yales Veva Jaya Director of Coastal and Marine Ressources Research Center(PPSPL UMRAH) .
Abbas Ibrahim Maroof, Ph.D menjelaskan bahwa Dunia Maritim dapat memanfaatkan penggunaan Big Data untuk hal-hal yang bersifat penelitian, dan pendataan mengenai hal-hal kelautan, seperti kapal, laut, Sumber Daya Alam, dsb. Sedangkan Dr.Agus Salim dalam sesi nya menjelaskan bahwa Internet of Thing (IoT) penerapannya sudah sangat maju di Negara Korea, dan untuk Indonesia sendiri yang sebagian besar terdiri lautan, IoT bisa diterapkan dalam dunia maritime, misalkan dalam kilang minyak, dibuat sebuah sistem untuk mengatasi limbah yang dihasilkan.
Acara yang berjalan dengan tertib dan hangat ini banyak menggunakan Bahasa Inggris dari mulai kata pembukaan oleh Dekan FIKP maupun selama berlangsungnya penyampaian presentasi narasumber dan diskusi materi. Para mahasiswa yang hadir pun juga semangat mengikuti jalannya acara, dan melontarkan pertanyaan dalam Bahasa Inggris pula.
“Penggunaan Bahasa Inggris dalam kuliah umum ini sebenarnya bukan berarti kita tidak mencintai Bahasa Indonesia, namun untuk melatih adik-adik mahasiswa berbahasa inggris. Tidak masalah jika belum mahir, setidaknya adik-adik sudah berani berbicara. Ayo, jika ada pertanyaan, ajukan dengan menggunakan Bahasa Inggris, ” ucap Dekan FIKP di sela-sela acara.(Titi Arimba/Risalah Maritim)
