Tanjungpinang — Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan (HMJ IKL) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji (FIKP UMRAH) sukses menyelenggarakan seminar bertajuk “Mengenal Mikroplastik: Si Kecil yang Mengancam Lautan Kita” pada Minggu, 9 November 2025. Kegiatan ini bertempat di Gedung Gurindam A, Ruang SCR 3, dan berlangsung mulai pukul 07.00 WIB hingga selesai dengan dihadiri puluhan mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan.

Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jurusan Ilmu Kelautan, Mario Putra Suhana, S.Pi., M.Si, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap HMJ Ilmu Kelautan atas inisiatifnya mengangkat isu mikroplastik sebagai tema utama kegiatan.
Beliau menegaskan bahwa persoalan mikroplastik merupakan ancaman serius bagi keberlanjutan ekosistem laut dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran serta aktif berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan laut.
“Kegiatan seperti ini sangat relevan dengan tantangan masa kini. Mahasiswa perlu memahami bahwa laut tidak hanya menjadi sumber kehidupan, tetapi juga ekosistem yang harus dijaga keseimbangannya. Permasalahan mikroplastik adalah salah satu isu global yang membutuhkan kepedulian dan tindakan nyata dari kita semua,”
ujar Mario dalam sambutannya.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber berkompeten di bidangnya, yakni Fadhliyah Idris, S.Pi., M.Si dan Syarifah Azzulfa, yang memberikan paparan mendalam mengenai ancaman mikroplastik terhadap ekosistem laut serta dampaknya terhadap kesehatan manusia. Dalam pemaparannya, Fadhliyah menjelaskan bagaimana partikel mikroplastik berasal dari degradasi limbah plastik dan kemudian masuk ke rantai makanan laut, sehingga berpotensi membahayakan manusia yang mengonsumsi hasil laut.
Sementara itu, Syarifah Azzulfa menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta mendorong penerapan ekonomi sirkular di lingkungan pesisir dan perkotaan. Keduanya juga mendorong mahasiswa untuk berperan aktif dalam riset dan kegiatan edukasi publik terkait pencemaran laut. Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa Ilmu Kelautan UMRAH. Beragam pertanyaan dan diskusi menarik muncul dari peserta, terutama terkait langkah-langkah praktis dalam mengurangi dampak limbah plastik di laut serta inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Melalui seminar ini, peserta diharapkan tidak hanya memahami aspek ilmiah dari permasalahan mikroplastik, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan.
Salah satu pesan penting yang disampaikan dalam kegiatan ini berbunyi:
“Setiap serpihan plastik yang kita buang suatu saat bisa kembali ke piring makan kita.”
Kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi bersama narasumber, panitia, dan seluruh peserta. Dalam penutupan, Ketua HMJ Ilmu Kelautan menyampaikan harapan agar kegiatan semacam ini terus berlanjut sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu kelautan dan lingkungan hidup.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal bagi mahasiswa Ilmu Kelautan UMRAH untuk lebih peduli terhadap laut, serta turut mendorong inovasi dan riset yang berkontribusi bagi kelestarian ekosistem pesisir,” ujar perwakilan panitia.
Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan HMJ Ilmu Kelautan terus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkembang, berpikir kritis, dan berkontribusi aktif dalam menjaga laut Indonesia — sumber kehidupan dan kebanggaan bangsa maritim.

