Tanjungpinang – Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) mengambil langkah strategis dalam konservasi maritim dengan menginisiasi kunjungan kerja sama dari para ahli Nanyang Technological University (NTU) Singapura. Kunjungan yang berlangsung pada Senin, 21 Oktober 2025, di FIKP UMRAH ini dihadiri oleh Prof. Ute Meta Bauer dan Dr. Joshua Geber, Research Fellow dari NTU.
Agenda utama pertemuan ini adalah mendiskusikan peluang kolaborasi riset dan implementasi program restorasi karang dan mangrove di wilayah Bintan. Melalui pemaparan agenda dan kegiatan yang telah dilakukan masing-masing kampus sebelumnya, kedua belah pihak menyepakati fokus pada aksi nyata restorasi lingkungan.
Dampak Positif dan Potensi Kolaborasi
Kerja sama ini membawa dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat Bintan. Upaya restorasi mangrove dan karang ini tidak hanya akan memperkuat ekosistem pesisir dari ancaman abrasi dan perubahan iklim, tetapi juga meningkatkan biodiversitas laut yang penting bagi sektor perikanan lokal [ditambahkan dari konteks, karena restorasi mangrove dan karang secara intrinsik memiliki dampak tersebut].
Kolaborasi ini menciptakan transfer ilmu dan teknologi terbaru dalam teknik restorasi dari NTU ke UMRAH, yang akan memperkaya kualitas pendidikan dan penelitian di FIKP [ditambahkan dari konteks, karena kunjungan akademisi biasanya melibatkan transfer ilmu]. Untuk memastikan program ini berkelanjutan dan tepat sasaran, kolaborasi ini akan melibatkan tidak hanya tenaga akademisi, tetapi juga Komunitas Lokal (Local Community) dan tenaga profesional. Keterlibatan komunitas lokal akan menjamin keberlanjutan monitoring dan kepemilikan program di tingkat akar rumput, yang merupakan kunci sukses konservasi jangka panjang. Inisiasi kerja sama ini menegaskan peran UMRAH sebagai universitas maritim yang aktif dalam memecahkan tantangan lingkungan global, sekaligus membuka pintu bagi proyek-proyek konservasi inovatif lainnya di masa depan.

